1
				
				
				
					حٰمۤ ۚ ( ١ ) 
				
				
					ḥā mīm				
				
					[1] Ha Mim				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					2
				
				
				
					وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ ( ٢ ) 
				
				
					wal-kitābil-mubīn				
				
					[2] Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					3
				
				
				
					اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ( ٣ ) 
				
				
					innā anzalnāhu fī lailatim mubārakatin innā kunnā munżirīn				
				
					[3] sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. ) Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					4
				
				
				
					فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ( ٤ ) 
				
				
					fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm				
				
					[4] Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					5
				
				
				
					اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ ( ٥ ) 
				
				
					amram min 'indinā, innā kunnā mursilīn				
				
					[5] (yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					6
				
				
				
					رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ ( ٦ ) 
				
				
					raḥmatam mir rabbik, innahụ huwas-samī'ul-'alīm				
				
					[6] sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					7
				
				
				
					رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۘ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ ( ٧ ) 
				
				
					rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, ing kuntum mụqinīn				
				
					[7] Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu orang-orang yang meyakini.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					8
				
				
				
					لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ ( ٨ ) 
				
				
					lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumīt, rabbukum wa rabbu ābā`ikumul-awwalīn				
				
					[8] Tidak ada tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					9
				
				
				
					بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ ( ٩ ) 
				
				
					bal hum fī syakkiy yal'abụn				
				
					[9] Tetapi mereka dalam keraguan, mereka bermain-main.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					10
				
				
				
					فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ ( ١٠ ) 
				
				
					fartaqib yauma ta`tis-samā`u bidukhānim mubīn				
				
					[10] Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					11
				
				
				
					يَغْشَى النَّاسَۗ هٰذَا عَذَابٌ اَلِيْمٌ ( ١١ ) 
				
				
					yagsyan-nās, hāżā 'ażābun alīm				
				
					[11] yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					12
				
				
				
					رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ اِنَّا مُؤْمِنُوْنَ ( ١٢ ) 
				
				
					rabbanaksyif 'annal-'ażāba innā mu`minụn				
				
					[12] (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, lenyapkanlah azab itu dari kami. Sungguh, kami akan beriman.”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					13
				
				
				
					اَنّٰى لَهُمُ الذِّكْرٰى وَقَدْ جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مُّبِيْنٌۙ ( ١٣ ) 
				
				
					annā lahumuż-żikrā wa qad jā`ahum rasụlum mubīn				
				
					[13] Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal (sebelumnya pun) seorang Rasul telah datang memberi penjelasan kepada mereka,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					14
				
				
				
					ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوْا مُعَلَّمٌ مَّجْنُوْنٌۘ ( ١٤ ) 
				
				
					ṡumma tawallau 'an-hu wa qālụ mu'allamum majnụn				
				
					[14] kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, “Dia itu orang yang menerima ajaran (dari orang lain) dan orang gila.”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					15
				
				
				
					اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ ( ١٥ ) 
				
				
					innā kāsyiful-'ażābi qalīlan innakum 'ā`idụn				
				
					[15] Sungguh (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali (ingkar).				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					16
				
				
				
					يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ ( ١٦ ) 
				
				
					yauma nabṭisyul-baṭsyatal-kubrā, innā muntaqimụn				
				
					[16] (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					17
				
				
				
					۞ وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ كَرِيْمٌۙ ( ١٧ ) 
				
				
					wa laqad fatannā qablahum qauma fir'auna wa jā`ahum rasụlung karīm				
				
					[17] Dan sungguh, sebelum mereka Kami benar-benar telah menguji kaum Fir’aun dan telah datang kepada mereka seorang Rasul yang mulia,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					18
				
				
				
					اَنْ اَدُّوْٓا اِلَيَّ عِبَادَ اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌۙ ( ١٨ ) 
				
				
					an addū ilayya 'ibādallāh, innī lakum rasụlun amīn				
				
					[18] (dengan berkata), “Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu percaya,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					19
				
				
				
					وَّاَنْ لَّا تَعْلُوْا عَلَى اللّٰهِ ۚاِنِّيْٓ اٰتِيْكُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۚ ( ١٩ ) 
				
				
					wa al lā ta'lụ 'alallāh, innī ātīkum bisulṭānim mubīn				
				
					[19] dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					20
				
				
				
					وَاِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ اَنْ تَرْجُمُوْنِۚ ( ٢٠ ) 
				
				
					wa innī 'użtu birabbī wa rabbikum an tarjumụn				
				
					[20] Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari ancamanmu untuk merajamku,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					21
				
				
				
					وَاِنْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا لِيْ فَاعْتَزِلُوْنِ ( ٢١ ) 
				
				
					wa il lam tu`minụ lī fa'tazilụn				
				
					[21] dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil).”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					22
				
				
				
					فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ مُّجْرِمُوْنَ ( ٢٢ ) 
				
				
					fa da'ā rabbahū anna hā`ulā`i qaumum mujrimụn				
				
					[22] Kemudian dia (Musa) berdoa kepada Tuhannya, “Sungguh, mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka).”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					23
				
				
				
					فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ ( ٢٣ ) 
				
				
					fa asri bi'ibādī lailan innakum muttaba'ụn				
				
					[23] (Allah berfirman), “Karena itu berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					24
				
				
				
					وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًاۗ اِنَّهُمْ جُنْدٌ مُّغْرَقُوْنَ ( ٢٤ ) 
				
				
					watrukil-baḥra rahwā, innahum jundum mugraqụn				
				
					[24] dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka, bala tentara yang akan ditenggelamkan.”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					25
				
				
				
					كَمْ تَرَكُوْا مِنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ ( ٢٥ ) 
				
				
					kam tarakụ min jannātiw wa 'uyụn				
				
					[25] Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					26
				
				
				
					وَّزُرُوْعٍ وَّمَقَامٍ كَرِيْمٍۙ ( ٢٦ ) 
				
				
					wa zurụ'iw wa maqāming karīm				
				
					[26] juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					27
				
				
				
					وَّنَعْمَةٍ كَانُوْا فِيْهَا فٰكِهِيْنَۙ ( ٢٧ ) 
				
				
					wa na'mating kānụ fīhā fākihīn				
				
					[27] dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					28
				
				
				
					كَذٰلِكَ ۗوَاَوْرَثْنٰهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَۚ ( ٢٨ ) 
				
				
					każālik, wa auraṡnāhā qauman ākharīn				
				
					[28] demikianlah, dan Kami wariskan (semua) itu kepada kaum yang lain.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					29
				
				
				
					فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاۤءُ وَالْاَرْضُۗ وَمَا كَانُوْا مُنْظَرِيْنَ ( ٢٩ ) 
				
				
					fa mā bakat 'alaihimus-samā`u wal-arḍ, wa mā kānụ munẓarīn				
				
					[29] Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					30
				
				
				
					وَلَقَدْ نَجَّيْنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنَ الْعَذَابِ الْمُهِيْنِۙ ( ٣٠ ) 
				
				
					wa laqad najjainā banī isrā`īla minal-'ażābil-muhīn				
				
					[30] Dan sungguh, telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					31
				
				
				
					مِنْ فِرْعَوْنَ ۗاِنَّهٗ كَانَ عَالِيًا مِّنَ الْمُسْرِفِيْنَ ( ٣١ ) 
				
				
					min fir'aụn, innahụ kāna 'āliyam minal-musrifīn				
				
					[31] dari (siksaan) Fir‘aun, sungguh, dia itu orang yang sombong, termasuk orang-orang yang melampaui batas.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					32
				
				
				
					وَلَقَدِ اخْتَرْنٰهُمْ عَلٰى عِلْمٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ۚ ( ٣٢ ) 
				
				
					wa laqadikhtarnāhum 'alā 'ilmin 'alal-'ālamīn				
				
					[32] Dan sungguh, Kami pilih mereka (Bani Israil) dengan ilmu (Kami) di atas semua bangsa (pada masa itu).				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					33
				
				
				
					وَاٰتَيْنٰهُمْ مِّنَ الْاٰيٰتِ مَا فِيْهِ بَلٰۤـؤٌا مُّبِيْنٌ ( ٣٣ ) 
				
				
					wa ātaināhum minal-āyāti mā fīhi balā`um mubīn				
				
					[33] Dan telah Kami berikan kepada mereka di antara tanda-tanda (kebesaran Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					34
				
				
				
					اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَيَقُوْلُوْنَۙ ( ٣٤ ) 
				
				
					inna hā`ulā`i layaqụlụn				
				
					[34] Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu pasti akan berkata,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					35
				
				
				
					اِنْ هِيَ اِلَّا مَوْتَتُنَا الْاُوْلٰى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِيْنَ ( ٣٥ ) 
				
				
					in hiya illā mautatunal-ụlā wa mā naḥnu bimunsyarīn				
				
					[35] ”Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami tidak akan dibangkitkan,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					36
				
				
				
					فَأْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ( ٣٦ ) 
				
				
					fa`tụ bi`ābā`inā ing kuntum ṣādiqīn				
				
					[36] maka hadirkanlah (kembali) nenek moyang kami jika kamu orang yang benar.”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					37
				
				
				
					اَهُمْ خَيْرٌ اَمْ قَوْمُ تُبَّعٍۙ وَّالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ اَهْلَكْنٰهُمْ اِنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ ( ٣٧ ) 
				
				
					a hum khairun am qaumu tubba'iw wallażīna ming qablihim, ahlaknāhum innahum kānụ mujrimīn				
				
					[37] Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik atau kaum Tubba‘, dan orang-orang yang sebelum mereka yang telah Kami binasakan karena mereka itu adalah orang-orang yang sungguh berdosa.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					38
				
				
				
					وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ ( ٣٨ ) 
				
				
					wa mā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā lā'ibīn				
				
					[38] Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					39
				
				
				
					مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ( ٣٩ ) 
				
				
					mā khalaqnāhumā illā bil-ḥaqqi wa lākinna akṡarahum lā ya'lamụn				
				
					[39] Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					40
				
				
				
					اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيْقَاتُهُمْ اَجْمَعِيْنَ ۙ ( ٤٠ ) 
				
				
					inna yaumal-faṣli mīqātuhum ajma'īn				
				
					[40] Sungguh, pada hari keputusan (hari Kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					41
				
				
				
					يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۙ ( ٤١ ) 
				
				
					yauma lā yugnī maulan 'am maulan syai`aw wa lā hum yunṣarụn				
				
					[41] (yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					42
				
				
				
					اِلَّا مَنْ رَّحِمَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ( ٤٢ ) 
				
				
					illā mar raḥimallāh, innahụ huwal-'azīzur-raḥīm				
				
					[42] Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					43
				
				
				
					اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ ( ٤٣ ) 
				
				
					inna syajarataz-zaqqụm				
				
					[43] Sungguh pohon zaqqum itu,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					44
				
				
				
					طَعَامُ الْاَثِيْمِ ۛ ( ٤٤ ) 
				
				
					ṭa'āmul-aṡīm				
				
					[44] makanan bagi orang yang banyak dosa.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					45
				
				
				
					كَالْمُهْلِ ۛ يَغْلِيْ فِى الْبُطُوْنِۙ ( ٤٥ ) 
				
				
					kal-muhli yaglī fil-buṭụn				
				
					[45] Seperti cairan tembaga yang mendidih di dalam perut,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					46
				
				
				
					كَغَلْيِ الْحَمِيْمِ ۗ ( ٤٦ ) 
				
				
					kagalyil-ḥamīm				
				
					[46] seperti mendidihnya air yang sangat panas.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					47
				
				
				
					خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ ( ٤٧ ) 
				
				
					khużụhu fa'tilụhu ilā sawā`il-jaḥīm				
				
					[47] ”Peganglah dia kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					48
				
				
				
					ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ ( ٤٨ ) 
				
				
					ṡumma ṣubbụ fauqa ra`sihī min 'ażābil-ḥamīm				
				
					[48] kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab (dari) air yang sangat panas.”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					49
				
				
				
					ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ ( ٤٩ ) 
				
				
					żuq, innaka antal-'azīzul-karīm				
				
					[49] ”Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.”				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					50
				
				
				
					اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ ( ٥٠ ) 
				
				
					inna hāżā mā kuntum bihī tamtarụn				
				
					[50] Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					51
				
				
				
					اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ مَقَامٍ اَمِيْنٍۙ ( ٥١ ) 
				
				
					innal-muttaqīna fī maqāmin amīn				
				
					[51] Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					52
				
				
				
					فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ ۙ ( ٥٢ ) 
				
				
					fī jannātiw wa 'uyụn				
				
					[52] (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					53
				
				
				
					يَّلْبَسُوْنَ مِنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَقٰبِلِيْنَۚ ( ٥٣ ) 
				
				
					yalbasụna min sundusiw wa istabraqim mutaqābilīn				
				
					[53] mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadapan,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					54
				
				
				
					كَذٰلِكَۗ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍۗ ( ٥٤ ) 
				
				
					każālik, wa zawwajnāhum biḥụrin 'īn				
				
					[54] demikianlah, kemudian Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					55
				
				
				
					يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ اٰمِنِيْنَۙ ( ٥٥ ) 
				
				
					yad'ụna fīhā bikulli fākihatin āminīn				
				
					[55] Di dalamnya mereka dapat meminta segala macam buah-buahan dengan aman dan tenteram,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					56
				
				
				
					لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا الْمَوْتَ اِلَّا الْمَوْتَةَ الْاُوْلٰىۚ وَوَقٰىهُمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِۙ ( ٥٦ ) 
				
				
					lā yażụqụna fīhal-mauta illal-mautatal-ụlā, wa waqāhum 'ażābal-jaḥīm				
				
					[56] mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya selain kematian pertama (di dunia). Allah melindungi mereka dari azab neraka,				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					57
				
				
				
					فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكَۚ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ( ٥٧ ) 
				
				
					faḍlam mir rabbik, żālika huwal-fauzul-'aẓīm				
				
					[57] itu merupakan karunia dari Tuhanmu. Demikian itulah kemenangan yang agung.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					58
				
				
				
					فَاِنَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ( ٥٨ ) 
				
				
					fa innamā yassarnāhu bilisānika la'allahum yatażakkarụn				
				
					[58] Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran.				
				
				
			 
			
						
				 
				
				
				
					59
				
				
				
					فَارْتَقِبْ اِنَّهُمْ مُّرْتَقِبُوْنَࣖ ( ٥٩ ) 
				
				
					fartaqib innahum murtaqibụn				
				
					[59] Maka tunggulah; sungguh, mereka itu (juga sedang) menunggu.